Pendahuluan
Rancangan atau desain penelitian dalam arti
sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam
arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan
penlitian. Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan
evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada
penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih
lanjut.
Rancangan
pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan
serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara
umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data
yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu
data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui
pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan
obyektif, maka terdapat kecendrungan data tersebut akan valid. Metode
penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari informasi
yang didapatkan dalam penelitian.
Data yang didapatkan selama
penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan sebagainya yang kemudian
dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Disebut sebagai penelitian positivistik adalah karena penelitian ini
hanya mendasarkan kepada fakta-fakta positif yang didapatkan di lapangan
penelitian. Data yang berupa angka-angka yang telah dirumuskan dijadikan
sebagai informasi akurat dalam penelitian.
Kesimpulan yang
dideduksi dari angka-angka yang didapatkan dari penelitian adalah kesimpulan
yang positif yang tentu saja dengan memenuhi prosedur-prosedur pengambilan kesimpulan
dalam penelitian kuantitatif. Kesimpulan yang diambil dari metode dan rumus
yang valid, meski ternyata kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan sikap pada
masyarakat, maka kesimpulan tersebut tetap valid, karena ia diambil dari data
yang positif. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah dalam menentukan indikator,
instrumen atau sampel.
Ciri-ciri
Penelitian Kuantitatif
Terdapat
beberapa ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
1.
Cara samplingnya
berlandaskan pada asas random.
2.
Instrumen sudah
dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3.
Jenis data yang
diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang
diangkakan.
4.
Teknik pengumpulan
datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang
relatif singkat.
5.
Teknik analisis yang
dominan adalah teknik statistik.
6.
Sifat dasar analisis
penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.
Langkah-langkah
Penelitian Kuantitatif
Pada
prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk
menjawab masalah tersebut, antara lain :
1.
Tahap Konseptual
(Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang
relevan,mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis).Tahap ini
termasuk merenungkan, berpikir, membaca,
membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi,
bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta
menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2.
Fase Perancangan dan
Perencanaan (memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang
diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang
rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan
pilot penelitian dan membuat revisi). Mendesain model penelitian dan paramater
penelitian. Setelah masalah penelitian diformulasikan maka peneliti mendesain
rancangan penelitian, baik desain model maupun penentuan parameter penelitian,
yang akan menuntun pelaksanaan penelitian mulai awal sampai akhir penelitian.
3.
Mendesain instrumen
pengumulan data penelitian. Agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian
yag sesuai dengan tujuan penelitian, maka desain instrumen pengumpulan data
menjadi alat perekam data yang sangat penting di lapangan.
4.
Fase Empirik
(pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis). Mengumpulkan data penelitian
dari lapangan.
5.
Fase Analitik (analisis
data, penafsiran hasil). Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data
yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan
kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis penelitian.
6.
Fase Diseminasi, mendesain
laporan hasil penelitian. Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca,
dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut
disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Secara sederhana
penelitian kuantitatif dapat digambarkan pada skema berikut :
Penggunaan Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif
dapat digunakan apabila :
1.
Bila masalah yang
merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2.
Bila peneliti ingin
mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3.
Bila ingin diketahui
pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4.
Bila peneliti
bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5.
Bila peneliti ingin
mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat
diukur.
6.
Bila ingin menguji
terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk
tertentu.
Penelitian Kuantitatif Eksperimen
Metode
penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode
penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental
dan noneksperimental.
Dalam pengertian ilmiah, penelitian eksperimental berarti penelitian
yang dilakukan dengan membandingkan dua kelompok sasaran penelitian dengan
memberikan kondisi yang ketat untuk mendapatkan selisih antara dua kelompok
tersebut.
Penelitian
eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab
pertanyaan: “jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan
teliliti, maka apakah yang akan terjadi?”. Dalam hal ini, peneliti merekayasa stimulus, perlakuan dan
kemudian mengobservasi pengaruh yang timbul.
Penelitian
eksperimental menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna
membangkitan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian
yang menggunakan rancangan percobaan dianggap sebagai jenis penelitian yang
paling diinginkan oleh seorang peneliti. Yang dimaksud dengan percobaan ialah
bagian penelitian yang membandingkan dua kelompok sasaran penelitian. Satu
kelompok diberi perlakuan khusus tertentu dan satu kelompol lagi dikendalikan
pada suatu keadaan yang pengaruhnya dijadikan sebagai pembanding. Karena itu
kelompok kedua ini disebut sebagai kelompok pengendali, kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Selisih antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol menjadi ukuran pengaruh
perlakuan yang diberikan kepada kelompok perlakuan itu.
Terdapat
beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu
: Pre-Experimental Design, True
Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design.
1.
Pre-Experimental
Design
Desain ini belum
merupakan desain yang sesungguhnya, karena masih terdapat variabel luar yang
ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen
tidak semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
2.
True Experimental
Design
Dalam desain ini,
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Ciri utama dari desain ini yaitu sampel yang digunakan untuk
kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
3.
Factorial Experimental
Design
Desain faktorial
merupakan modifikasi dari True Experimental Design, yaitu dengan memperhatikan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap
hasil.
4.
Quasi Experimental
Design
Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sampelnya
tidak diambil secara random, melainkan ditentukan oleh peneliti.
Penutup
Sebuah
penelitian tentunya
harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam penelitian kuantitatif,
pelaksanaan
penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih
pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan
data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus
memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang
diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Margono. 2004.
Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung : Alfabeta.
Syaodih,
Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.
http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ Diakses
tanggal 27 Februari 2012 pukul. 20.12
http://theresiaherry.blogspot.com/2011/04/langkah-penelitian-kuantitatif.html Diakses tanggal 27 Februari 2012 pukul. 20.17